Search This Blog

Sunday, August 29, 2010

Mata Najwa

eps. Di balik dinding Istana
baca timelinennya di twitter, 18 agustus kemaren kelewat nontonnya dan pagi ini bisa melihat rekamannya..=)

Suweden, pengawal pribadi Soeharto : pada saat beliau lengser sy jadi ajudan, sy pengawal pribadi saat beliau masih menjadi presiden, Masalah waktu pak Soeharto sangat disiplin, "siaaap salah" Kata Bu Tien saat terlambat datang ke Istana, dan semua pun tertawa.  Pada saat beliau kena stroke, sy lebih dekat lg. Sy menjadi perawat saat beliau sakit, Sy nyarungin, memakaikan baju, ngerokin janggut beliau, Beliau kalau menyampaikan sesuatu kepada putra putrinya ya melalui saya, Sah2 saja mereka menilai apa, tradisinya orang indonesia ya dengki. Kalau gak suka ya gak suka aja.

Dirkam, mantan pelayan istana :  " Hei kamu lihat itu ada puntung rokok, kalau gak kuat kamu gotongan" ujar Bung Karno. Kalau pak Harto mau lewat, kami berhenti kerja dulu.Pak Habibie kalau tidak menerima tamu, pasti akan memanggil kami satu-satu, kami akan ditanyakan mslh kerja, anak berapa dll. 

Nani Nurani, mantan penari istana : Degung Kahyangan lagu kesayangan Soekarno, Meja sampai pecah kacanya di gebrak sm Bapak, krn tidak mau diganggu saat menikmati kesenian. Kebaya harus loss tidak boleh ketat, rambut tak boleh sasak..itu memang keinginan Bung Karno bahwa kami itu harus sederhana., Biasanya kalau sy nyanyi 1 lagu, lalu diambilah selendang Bu Hartini " Bu Pinjam", lalu beliau menari bersama sy. Kadang2 Bu Hartini meminta sy membawa makanan utk bpk. Bung Karno sangat teliti sekali, tutup gelas saja tak boleh bunyi, Tidak (dibayar) sama sekali, itu sangat kebahagian utk kami bertemu Presiden,. Beliau tidak menunjukkan nakal..beliau sbg ayah yg menari bersama anaknya..pdhl 1 selendang, Kapan ya sy punya presiden seperti beliau, bukan sebagai presiden tp sebagai ayah?
 
J. Osdar, Jurnalis Istana : menjadi wartawan Istana era Soeharto sampai SBY. "ta gebuk" kata Pak Harto wkt di pesawat saat ada pertanyaan yg kurang berkenan. Kebiasaan Pak Harto kalau mau berangkat naik pesawat, menyalami kami satu persatu.Lelucon pak SBY dikendalikan oleh sikap akademisinya, jadi menyulitkan wartawan utk tertawa spontan.  

(disadur dari timeline twitter @MataNajwa)

No comments:

Post a Comment