Search This Blog

Friday, November 19, 2010

The Boys Are Back

Garis besar cerita filmnya mengenai Joe seorang penulis olah raga yang harus menjadi single parent karena istrirnya meninggal.Suka cara film ini menyajikan plot demi plot ceritanya, simple dan apik. Tapi buat yang suka alur yang sangat dramatis atau cerita yang complicated mungkin akan dibuat bosan dengan film ini, kaya mama saya yang sukanya sejenis film Die Hard atau Sherlock Holmes. Nonton film ini akhirnya tidur !!
Sesuai resensi filmnya perasaan saya diombang-ambing (lebaynii..) saat Joe berusaha membangun sendiri Filosofinya mengenai ‘parenting’ terhadap kedua anaknya. Iyup film ini memang punya cerita sederhana tapi apik. Tidak perlu menyajikan gambar yang bertele-tele untuk menceritakan detail perasaan yang akan disampaikan. Ada dua hal yang paling membangun kekuatan ceritanya selain plot apik tadi. Yang petama saya dibuat terkagum-kagum oleh DOP di film ini, bisa menghasilkan gambar-gambar yang bisa bercerita secara mendalam tapi simple. walaupun dibuat agak sedikit terganggu dengan gaya editing film ini yang agak sedikit meloncat dan kasar. Saya jadi inget salah satu DOP favorite saya di Indonesia yang menghasilkan gambar bagus bukan hanya untuk kualitas warna namun benar-benar penguat jalan cerita. Yang kedua adalah acting Arthur sebagai anaknya Joe yang saya acungi dua jempol.  Oh ada satulagi… soundtracknya juga lumayan ciamik!
wanna see how fragile boys are… atau mau liat sexy-nya Australia…  The boys are back sangat direkomendasikan…^^

No comments:

Post a Comment