Search This Blog

Monday, December 6, 2010

FFI

Beberapa tahun yang lalu jadi saksi mata langsung pengembalian piala yang katanya paling bergengsi buat sineas Indonesia. Ternyata setelah bertahun-tahun kisruhnya belum selesai juga. Sempat ada isu kalau ini tentang gap antara yang muda dan yang sepuh. Makin kesini makin jelas… it’s politic!! Ini tentang sistemnya yang salah. Menurut pendapat gw film Indonesia belum benar-benar “bangun dari tidur panjangnya”. Hanya punya ruang gerak yang sedikit luas untuk mewadahi kreatifitas-kreatifitas yang ada. Buktinya “bioskop-bioskop kesayangan anda” kalau di runut benang merahnya ya yang punya itu-itu juga. Keluarga besar yang membuat dunia film Indonesia jadi agak “bollywood”. Jadi pastinya masyarakat juga banyak dicekokinya oleh dunia bisnis mereka juga.

Senyum-senyum aja ngeliat penganugrahannya malam ini. Film yang jadi “sengketa” sampai pecahnya dewan juri dan pasti membuat tidak nyaman beberapa orang pada saat acara berlangsung karena toh soundtracknya dikumandangkan dengan apik oleh Nidji, hehehe. Setuju sama pendapat salah satu teman.. dunia perfilman Indonesia mungkin lebih “layak” diwakilkan oleh banyak festival film yang tidak ada embel-embel “bergengsi” atau “tertinggi”. Masih banyak ko festival film yang jauh bisa mewakilkan Indonesia . Toh Mo brothers, Lucky Kuswandi, Mira lesmana, Riri Riza, Joko Anwar, Nia Dinata, dan baanyaaaak lagi yang lainnya tidak akan mati gaya hanya karena kisruh ini. ^^

No comments:

Post a Comment